Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Petinju legendaris Filipina, Manny Pacquiao, melontarkan pernyataan menyentuh kepada presiden Indonesia, Joko Widodo. Dia 'mengemis' kepada Joko Widodo agar menyelamatkan nyawa Mary Jane dari ancaman eksekusi mati.
Mary Jane merupakan warga negara Filipina yang terancam hukuman mati, pekan ini. Dia divonis hukuman mati karena tertangkap membawa 2,6 kg heroin pada 2010 silam. Tapi, banyak yang percaya wanita 30 tahun itu tidak bersalah dan hanya korban dari human trafficking.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Kalah Lawan Pacquiao, Ini Komentar Bradley
Mary Jane merupakan warga negara Filipina yang terancam hukuman mati, pekan ini. Dia divonis hukuman mati karena tertangkap membawa 2,6 kg heroin pada 2010 silam. Tapi, banyak yang percaya wanita 30 tahun itu tidak bersalah dan hanya korban dari human trafficking.
Baca Juga :
Bradley: Pacquiao Bertarung Hanya Demi Uang!
"Yang Mulia, Presiden Joko Widodo, saya Manny Pacquiao. Atas nama rekan senegara saya, Mary Jane Veloso dan seluruh rakyat Filipina, saya memohon agar hati Anda terketuk untuk memberikan grasi dan menyelamatkan hidupnya (Jane) dari eksekusi," tulis Pacquiao seperti dilansir Independent, Selasa 28 April 2015.
"Bapak Presiden, pada 2 Mei saya akan berjuang di Las Vegas, Nevada, melawan Floyd Mayweather yang dianggap duel abad ini. Saya mendedikasikan laga ini untuk negara saya dan seluruh rakyat Asia, termasuk Filipina dan Indonesia. Terima kasih, Pak Presiden."
Namun, hukuman mati untuk Mary Jane tampaknya tidak akan terelakkan lagi. Apalagi, seperti diberitakan sebelumnya pada Senin kemarin, Jokowi mengisyaratkan tidak akan memberikan ampunan kepada Mary Jane.
"Saya tidak akan mengulang, itu kedaulatan hukum. Saya tidak akan mengulangi,” kata Jokowi.
Pacquiao akan bertarung melawan Mayweather, Minggu 3 Mei 2015. Pertarungan ini akan
mulai pukul 08.00 WIB. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Yang Mulia, Presiden Joko Widodo, saya Manny Pacquiao. Atas nama rekan senegara saya, Mary Jane Veloso dan seluruh rakyat Filipina, saya memohon agar hati Anda terketuk untuk memberikan grasi dan menyelamatkan hidupnya (Jane) dari eksekusi," tulis Pacquiao seperti dilansir Independent, Selasa 28 April 2015.
