VR46 Pepet Si Penunggang 'Kuda Besi' Terbaik Dalam Sejarah

Rossi Juarai MotoGP Argentina
Sumber :
  • REUTERS / Marcos Brindicci
VIVA.co.id
Musim Depan Winglet Dilarang di MotoGP, Ducati Tak Cemas
- Usai sukses terakhirnya di GP Argentina pekan lalu, Valentino Rossi kini dihadapkan dengan upaya pemecahan rekor kemenangan sepanjang masa milik legenda balapan roda dua, Giacomo Agostini.

Rossi Tak Sabar Ambil Alih Puncak Klasemen dari Marquez

Sepanjang awal musim 2015 ini, fans The Doctor saat ini pasti sudah berani mengatakan bahwa jagoannya bisa bangkit usai terpuruk selama beberapa tahun terakhir.
Marquez Dipaksa Beradaptasi dengan Cepat di MotoGP Austria


Dengan tiga seri yang sudah berjalan, pembalap 36 tahun itu berhasil mengamankan dua kemenangan saat melahap aspal Qatar dan Argentina. Rossi pun kini unggul 30 poin atas satu-satunya rival yang mungkin merepotkannya sampai akhir musim, Marc Marquez.


Mengamankan gelar juara dunia ke-10 di seluruh kelas akan menjadi prestasi yang amat luar biasa buat Rossi. Namun, masih ada satu rekor yang belum terpecahkan yaitu catatan kemenangan terbanyak di seluruh kelas milik Agostini (122 kemenangan).


Kemenangan di Argentina kemarin membuat pembalap Yamaha itu merebut podium teratas untuk ke-110 kalinya sepanjang karir Rossi di kelas grand prix, membuatnya hanya berjarak 12 kemenangan lagi saja dari milik sang senior yang juga berasa dari Italia.


Pertanyaan besarnya: bisakah Rossi merebut 13 kemenangan MotoGP yang dibutuhkannya untuk merebut rekor dari tangan Agostini sekaligus menyematkannya sebagai penunggang kuda besi paling sukses sepanjang sejarah?


Pertanyaannya tergantung berapa lama lagi karir Rossi kuat bertahan demi mengejar rekor tersebut. Kontraknya dengan Yamaha kemungkinan besar akan habis musim depan, jadi setidaknya masih ada 33 balapan lagi sebelum kontraknya habis (kalau jumlah balapan musim depan masih sama).


Melihat catatan empat kemenangan dalam sembilan balapan terakhir, Rossi bahkan bisa saja diberikan perpanjangan kontrak lagi oleh tim berlogo garpu tala tersebut.


Tapi, ada sejumlah hal yang bisa menghambat ambisi Rossi untuk memecahkan rekor Agostini. Salah satunya perpindahan suplai ban dari Bridgestone ke Michelin yang akan menjadi satu-satunya penyedia ban MotoGP mulai musim 2016 mendatang.


Rider veteran itu dikenal kurang suka dengan tipikal ban Michelin. Pada 2008, Rossi sempat memutuskan untuk kembali ke Bridgestone setelah musim sebelumnya penampilannya merosot ketika gunakan Michelins.


Selain itu yang pasti rivalitas di barisan terdepan yang sangat sengit musim ini. Selain Honda, Ducati sampai beberapa tim Open Class bisa menjadi ancaman buat Yamaha M1 tunggangan Rossi.


Tetapi, ada hal positif yang bisa mendorong Rossi sebagai yang tercepat. Merapatnya crew chief baru, Silvano Galbusera, terbukti bisa mendongkrak penampilan anak asuhnya sejak akhir musim kemarin. Selain itu, motivasi dan skill Rossi pun masih terjaga. Jadi bisakah Rossi akhirnya jadi pembalap terbaik dalam sejarah? Menarik untuk disimak.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya