Satria Muda Kokoh di Puncak, CLS Perpanjang Rekor

Pebasket Satria Muda Britama Jakarta, Erick Sebayang (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/Asf/Spt/15.
VIVA.co.id
Tim Basket AS untuk Olimpiade 2016 Nikmati Fasilitas Mewah
- Satria Muda BritAma Jakarta tampil perkasa usai menumbangkan Pacific Caesar dengan skor 87-50 dalam laga lanjutan Seri IX National Basketball League (NBL) di C-Tra Arena, Jalan Cikutra, Kota Bandung, Jumat malam 27 Maret 2015.

Wasit Basket Berhijab Asal Indonesia Tuntut Keadilan

Kemenangan atas Pacific membawa Satria Muda kembali ke puncak setelah dalam tempo beberapa jam sempat digeser Pelita Jaya yang juga meraih kemenangan atas Satya Wacana ACA LBC Salatiga dengan skor 96-57 sebelum tim besutan pelatih Cokorda Raka Satrya Wibawa itu menjajal Pacific.
Manu Ginobili Dipanggil Timnas Argentina


Tim biru kuning itu menduduki puncak klasemen NBL dengan raihan 54 poin, hasil dari 26 kali menang dan dua kali kalah. Sementara Pelita Jaya berada di posisi kedua dengan koleksi 53 poin hasil dari 24 kali menang dan lima kali kalah.


Pada laga melawan Pacific, Satria Muda menunjukkan kelasnya tak hanya secara kualitas tim, juga individual. Sebab semua pemain dalam roster Satria Muda sukses menyumbang poin di laga ini. Paling menonjol adalah Kevin Yonas Argadiba Sitorus yang menorehkan double-double setelah mengemas kombinasi 13 poin dan 11 rebound.


Selain Kevin, empat pemain Satria Muda juga menorehkan double digit point, di antaranya Christmast Bonanza Siregar (14 poin), Riza Raharjo (12 poin), serta Erick Christopher Sebayang (10 poin).


"Kami sengaja memberi kesempatan lebih banyak kepada pemain lapis kedua, agar mereka bisa
improve
. Saya tetap minta mereka jangan anggap remeh lawan. Yang utama ada peningkatan, tapi pada game ini menurut evaluasi nak-anak akami masih kalah hustle," ujar Wiwin -sapaan Cokorda Raka Satrya Wibawa-.


Sementara itu, di pertandingan lainnya CLS Knight Surabaya memperpanjang rekor kemenangan menjadi 15 kali secara beruntun. Namun, kali ini CLS dipaksa bekerja ekstra keras oleh tim peringkat 10 klasemen NBL, Bima Sakti Niko Steel Malang. Sebab kemenangan CLS bisa dikatakan harus ditentukan hingga detik-detik akhir sebelum menutup pertandingan dengan skor 63-60.


"Ini game yang buruk bagi kami. Defense hancur dan tidak konsisten. Kami beruntung saja akhirnya bisa menang. Semua harus belajar dari game ini, karena sudah dekat dengan
championship series
," ungkap point guard CLS, Mario Wuysang.


Pelatih Bima Sakti Oei Akiat mengungkapkan, hasil akhir pertandingan lebih ditentukan oleh faktor mentalitas. "Pada detik-detik terakhir mental yang berbicara. Kami sudah memimpin, tapi terkena fast break sehingga CLS bisa cetak poin. Itu yg membuat lawan bisa kembali termotivasi," kata Oei Akiat.

![vivamore="
Baca Juga
:"]





[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya