Vettel Tertawakan Peraturan Konyol F1 Musim Ini

Desain helm Lewis Hamilton di GP Monaco
Sumber :
  • Twitter/@LewisHamilton
VIVA.co.id
Sirkuit F1 di Indonesia akan Dibangun Megah, Begini Komentar IMI
- Awal Maret 2015 sebuah peraturan mengejutkan dibuat FIA untuk balapan Formula Satu (F1), dengan melakukan pelarangan bagi para pembalap untuk mengganti desain helm sepanjang musim mendatang.

Alasan Legenda F1 Lewis Hamilton Ingin Ganti Nama

Menurut peraturan baru untuk musim 2015, alasan FIA adalah soal identifikasi para pembalap saat sedang memacu mobilnya di atas trek. Selain desain helm, desain lambung mobil F1 juga dilarang berubah.
RI Bakal Bangun Sirkuit F1 di Bintan, Begini Persiapannya


Hal ini akan mengakhiri kebiasaan para pembalap untuk melakukan helm spesial untuk
event-event
tertentu. Biasanya, para pembalap mencoba desain baru di GP Monaco.


Ditanya menyangkut peraturan baru tersebut, Sebastian Vettel hanya bisa tertawa. Driver yang sekarang membela Ferrari itu menilai masih banyak peraturan yang lebih penting daripada pergantian sebuah helm.


"Jujur saya, itu bagaikan sebuah lelucon. Banyak hal di masa depan yang lebih penting untuk diputuskan. Tapi, itu sepertinya jadi satu-satunya keputusan yang mereka hasilkan," sindir Vettel, seperti dilansir
F1fanatic.co.uk.


Tidak hanya pembalap,
Team Chief
Mercedes, Toto Wolff, juga ikut menilai larangan tersebut membuat para petinggi F1 seperti tak ada kerjanya. Padahal, ada hal lain yang lebih penting macam peraturan menyangkut mesin dan pemotongan anggaran.


Namun, Wolff juga melihat sisi keuntungan dari peraturan tersebut yaitu promosi identitas pembalap untuk fans-fans baru F1. Selain itu, pihak sponsor dan promotor balapan juga ikut diuntungkan.


"Jadi apakah anda akan memberikan para pembalap helm yang lebih mudah dikenal, atau menggunakan nomor yang besar di mobil. Hal kedua tak kami sukai," ujar Wolff soal larangan pergantian helm.


"Jika promotor berpikit itu akan membantu mereka jualan tiket, saya pikir itu argumen yang bagus. Pasalnya, promotor saat ini kesulitan mempromosikan balapan," kata bos besar tim asal Jerman tersebut.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya