- REUTERS/Hamad I Mohammed
VIVAnews - Berapa banyak pun uang Qatar tak serta merta membuat posisi mereka di kalender Formula Satu (F1) aman. Bahrain saat ini memiliki kekuatan untuk menguasai jatah balapan di Timur Tengah.
Menurut bos besar F1, Bernie Ecclestone, kekuatan uang di Timur Tengah bisa saja balapan jet darat digelar tiga kali dalam satu tahun. Namun, ada peraturan yang hanya membolehkan dua balapan saja.
Bahrain menjadi negara Timur Tengah pertama yang menggelar balapan grand prix pada 2004 lalu diikuti oleh Abu Dhabi pada 2009. Belakangan, Qatar pun ingin menggelar balapan F1 kemungkinan besar pada 2017 mendatang.
Proyek besar ini adalah ambisi Qatar untuk mencuri perhatian dunia dengan jadwal pertandingan olahraga kelas dunia. Negara kaya tersebut juga akan jadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Kabarnya, Qatar siap menggelontorkan dana 50 juta Pounds untuk satu balapan saja.
“Ide itu bisa saja terjadi. Tapi saya terbentur masalah yang orang tidak ketahui, mungkin sebentar lagi mereka akan tahu,” ujar pria 84 tahun itu, seperti dilansir Reuters.
“Saya membuat perjanjian dengan orang di Bahrain. Mereka mengatakan untuk menjadi sesuatu yang baru di area, kami tak boleh membuat balapan di kawasan teluk lagi. Saya mengatakan iya. Perjanjian seperti biasa, jabat tangan antara Ecclestone dan Putra Raja,” tambahnya.
Menyangkut balapan di Abu Dhabi, Ecclestone sempat pusing saat didekali salah satu kota paling berkembang di Timur Tengah tersebut. Ia pun akhirnya meminta pihak Uni Emirat Arab (UEA) untuk bertemu langsung dengan pihak Bahrain, dan perundingan berjalan lancar.
“Lalu sekarang balapan lain mulai diajukan (di Qatar) dan saya mengatakan apakah mereka bisa saling menemukan jawaban? Dan sampai saat ini sepertinya belum,” imbuh Ecclestone.
Qatar sebelumnya sudah berhasil menggelar balapan MotoGP di sirkuit Losail dekat Doha. Negara yang kaya akan minyak dan gas bumi tersebut juga akan jadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Atletik 2019 dan akan jadi maju sebagai kandidat tuan rumah Olimpiade 2024.