- ANTARA FOTO/Regina Safri
VIVAnews - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, berencana untuk melanjutkan megaproyek kompleks olahraga Hambalang. Sebelum merealisasikan wacana tersebut, Imam akan meninjau kondisi terkini proyek Hambalang.
"Saya harus tahu bagaimana kondisinya sekarang. Dalam waktu dekat lah akan dilakukan kunjungan ke sana," jelas Imam usai melakukan pertemuan dengan para Pengurus Besar cabang-cabang olahraga di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin 24 November 2014.
Rencana Kemenpora untuk melanjutkan megaproyek Hambalang sudah mendapat lampu hijau dari Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun sudah mengizinkan Kemenpora mengelola proyek yang tertahan akibat kasus korupsi tersebut.
Meski begitu, Imam tak mau terburu-buru untuk melanjutkan proyek Hambalang. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini sebelumnya akan menggelar koordinasi dengan beberapa pihak terkait rencana melanjutkan proyek Hambalang.
"Kami koordinasi dengan BPK, BPKP, Kementerian Keuangan. Dengan KPK, kami juga proaktif," jelas Imam.
"Selain itu kami juga minta saran dengan ahli-ahli geologi. Tanah di sana kan katanya mudah bergerak. Kalau sudah beres semua, baru kami mulai," lanjutnya.
Bukan hanya berencana melanjutkan proyek Hambalang, wacana untuk mengambil alih pengelolaan kompleks olahraga Gelora Bung Karno juga menyeruak di pertemuan tadi.
Beberapa PB mengeluhkan tentang mahalnya biaya sewa ruangan serta fasilitas di GBK. Mereka meminta agar Kemenpora bertindak untuk mengatasi masalah tersebut.
"Kami baru meminta pendapat kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan), Yudi Chrisnandi, sesuai Tupoksinya. Pengelolaan GBK langsung oleh Kemenpora itu sangat penting karena berkaitan dengan program masing-masing PB," jelas Imam.
Terkait target pelaksanaan, Imam tak mau bicara lebih jauh. "Target terus. Lebih cepat lebih baik lah," ujarnya sambil tertawa. (one)
Baca juga:
