Perjalanan Panjang Hamilton Menuju Titel Kedua F1

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton usai menjadi juara F1 2014
Sumber :
  • REUTERS/Caren Firuouz

VIVAnews - Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, akhirnya memenangi titel kedua Formula 1 (F1), setelah menjadi yang terbaik di musim 2014. Ini merupakan penantian panjang baginya, lantaran butuh 6 tahun untuk kembali merasakan gelar juara.

Mengejutkan pada tahun pertamanya, Hamilton yang ketika itu membela McLaren menjadi juara pada 2008, dengan dramatis. Saat itu, di usianya yang baru menginjak 23 tahun, Hamilton juara usai unggul satu poin saja atas pembalap Ferrari, Felipe Massa.

Pada 2009, pencapaian Hamilton merosot drastis. Sepanjang musim, dia hanya memenangi dua balapan, dengan total lima kali naik podium. Pembalap kelahiran Stevenage, Hertfordshire, tersebut pun akhirnya harus puas finis di urutan 5 klasemen akhir.

2010, Hamilton memilki rekan baru, yang berstatus juara bertahan dan juga asal Inggris, Jenson Button. Namun, itu tak terlalu membantu, karena Hamilton akhirnya finis di posisi 4 klasemen akhir, sedangkan Button berada satu peringkat di bawahnya.

Tahun berikutnya, Hamilton dan McLaren kembali gagal menampilkan performa terbaik. Dia hanya mampu menduduki posisi 5 klasemen akhir, dengan tiga kemenangan saja. Poinnya pun tertinggal jauh dari pembalap Red Bull, Sebastian Vettel, yang juara.

Pada F1 2012, keberuntungan lagi-lagi belum berpihak pada Hamilton, di mana dia masih ada di urutan 4, dengan koleksi empat kemenangan. Namun, tahun ini menjadi momen penting dalam kariernya, karena dia pun memutuskan hengkang dari McLaren.

Pelabuhan barunya adalah Mercedes dan menjadi rekan Nico Rosberg, yang notabene teman masa remajanya. Tapi, dia masih belum bisa memperbaiki nasib dan hanya menduduki posisi 4 klasemen akhir 2013, dengan raihan satu kemenangan saja.

Dan, segalanya berubah pada 2014, di mana Mercedes menjadi tim yang dominan di antara tim-tim lainnya. Namun, hal itu tak serta-merta membuat langkah Hamilton untuk juara menjadi lebih mudah. Sebab, dia harus bersaing dengan rekan setimnya sendiri.

Mengawali musim dengan gagal finis, Hamilton lalu mengunci empat kemenangan beruntun. Sayangnya, pada pertengahan musim, dia kehilangan konsistensi. Sebaliknya, Rosberg, meski kebanyakan finis di urutan 2, tampil lebih konsisten ketimbang Hamilton.

Akhirnya, titel pun mesti ditentukan pada balapan terakhir di GP Abu Dhabi, yang menggunakan sistem poin dobel. Berada di atas angin, Hamilton akhirnya mengunci titel F1 2014, usai finis terdepan. Sedangkan Rosberg justru antiklimaks, finis di peringkat 14. (one)

Alasan Legenda F1 Lewis Hamilton Ingin Ganti Nama

Baca juga:



RI Bakal Bangun Sirkuit F1 di Bintan, Begini Persiapannya
Denah lokasi sirkuit F1 di Bintan, Kepulauan Riau.

Sirkuit F1 di Indonesia akan Dibangun Megah, Begini Komentar IMI

Selain Sirkuit Mandalika yang akan menjad tempat diselenggarakannya MotoGP, Indonesia juga akan membangun sirkuit untuk penyelenggaraan Formula 1 alias F1

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022