Honda dan Yamaha Bermimpi MotoGP Digelar di Indonesia

Marc Marquez & Dani Pedrosa di Sirkuit Sentul
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Dua tim besar MotoGP benar-benar terpukau dengan antusiasme publik Indonesia. Yamaha dan Honda pun berharap suatu saat Grand Prix Indonesia bisa kembali digelar.

Kali terakhir GP Indonesia digelar pada 1997 di Sirkuit Sentul. Setelah itu, sirkuit berkelas internasional itu kerap kesulitan menggelar kejuaraan balap kelas dunia.

Padahal, Honda dan Yamaha benar-benar terpukau dengan gairah masyarakat Indonesia terhadap olahraga "kuda besi" ini. Tak aneh jika pembalap-pembalap bintang kedua pabrikan asal Jepang tersebut kerap kali mengunjungi Indonesia.

Tahun ini, beberapa pembalap juara dunia MotoGP seperti Marc Marquez, Dani Pedrosa, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo sampai Nicky Hayden sudah menginjakkan kaki di tanah air. Rencananya, bintang Yamaha Tech3, Pol Espargaro, juga akan menemani kembalinya Lorenzo di Indonesia, Desember nanti.

"Kami datang ke Indonesia dengan kedua rider dan gairah yang fans miliki soal MotoGP sangat tak bisa dipercaya. Mereka memperlakukan para pembalap layaknya rock star (bintang rock). Sayangnya, kami tak membalap di sana," ujar manajer tim Honda, Livio Suppo, seperti dilansir Crash.net.

Balapan MotoGP belakangan ini memang sedikit mengambil tempat di kawasan Asia Tenggara. Tercatat, hanya GP Malaysia di Sirkuit Sepang yang jumlah penontonnya terus meningkat dari musim ke musim. Tahun ini, tercatat ada 130.000 penonton, hampir 2 kali lipat penonton di Jepang maupun Australia.

Padahal, Indonesia memiliki pasar yang sangat besar dan tercatat sebagai salah satu pasar terbesar dunia otomotif roda dua. Sangat disayangkan kalau Indonesia hanya jadi target penjualan saja, tanpa disajikan ajang balapan bergengsi yang bisa menjadi magnet penonton.

"Seperti yang dikatakan Livio, Indonesia sangat menakjubkan. Menurut saya, popularitas MotoGP di Indonesia sangat luar biasa, padahal tidak ada balapan di sana," tambah Managing Director Yamaha, Lin Jarvis.

Meski masih menganggap balapan di Eropa sangat penting, kedua pabrikan ini sadar kalau masa depan MotoGP ada di kawasan Amerika Selatan atau Asia Tenggara, macam Indonesia dan Thailand.

"Bisa saja balapan di Spanyol dan Italia dikurangi dan memberikan jatah untuk negara Amerika Selatan atau Indonesia. Itu akan kami sambut dengan antusias," imbuh Suppo.

Sayangnya, rencana itu masih jauh dari kenyataan. Pasalnya, MotoGP baru menambah agenda satu seri pada musim 2016 mendatang. Itu pun Austria yang ditunjuk sebagai tuan rumah, belum ada jatah untuk negara Asia. (one)

Baca berita-berita menarik lainnya:

Rossi Tak Sabar Ambil Alih Puncak Klasemen dari Marquez

Marquez Dipaksa Beradaptasi dengan Cepat di MotoGP Austria

‘Masih Ada Rossi, Bodoh Sebut Marquez Sudah Kuasai Gelar’

Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso

Musim Depan Winglet Dilarang di MotoGP, Ducati Tak Cemas

Ducati pelopor penggunaan winglet di MotoGP.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016