Sumber :
- dailymail.co.uk
VIVanews
- Petinju kelas dunia asal Inggris, Tony Bellew, tak menyangka bisa menjadi seperti ini. Padahal, dulu saat kecil, dia adalah bocah gendut yang dianggap tidak akan bisa menjadi orang hebat.
"Saya tidak menyangka bisa sejauh ini. Ini bukan hidup yang saya bayangkan saat masih kecil. Waktu kecil, saya gendut dan tidak pernah ke mana-mana," kata petinju 31 tahun itu dilansir Dailymail, Kamis 20 November 2014.
"Saya bahkan punya guru yang berkata kalau saya tidak bisa melakukan apapun dalam hidup," lanjut petinju yang dijuluki 'The Bomber' ini.
Baca juga:
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Hendak Perkosa PRT, Petinju Olimpiade Dipenjara
"Saya tidak menyangka bisa sejauh ini. Ini bukan hidup yang saya bayangkan saat masih kecil. Waktu kecil, saya gendut dan tidak pernah ke mana-mana," kata petinju 31 tahun itu dilansir Dailymail, Kamis 20 November 2014.
Baca Juga :
LIVE tvOne: Laga Bersejarah Manny Pacquiao
"Saya bahkan punya guru yang berkata kalau saya tidak bisa melakukan apapun dalam hidup," lanjut petinju yang dijuluki 'The Bomber' ini.
Saat memulai karier sebagai petinju, banyak yang meragukannya. Bahkan, itu termasuk dari ibunya sendiri. Namun, dia menyadari sikap pesimis yang ditunjukkan ibunya hanya sebagai bentuk kekhawatiran.
"Sebelum saya bertanding tinju untuk membela negara, banyak orang yang mengatakan, saya tidak akan bisa melakukannya (juara). Banyak yang meragukan saya," kata petinju kelahiran Liverpool itu.
"Saya ingat ibu saya berkata, 'nak, menyerahlah dengan olahraga tinju ini. Kamu bukan tipe orang yang bisa melakukan ini. Ketika ibumu mengatakan hal seperti itu, itu bukan sesuatu yang baik."
Beruntung, semangat Tony tetap terjaga setelah dimotivasi ayahnya yang percaya akan menjadi juara dunia. Dan keyakinan ayahnya terbukti benar. Tony kini menjadi petarung kelas dunia.
"Saya sadar tidak ada ibu yang ingin melihat wajah anaknya dipukul. Dan beruntung saya punya ayah yang sangat mencintai saya, dan selalu percaya jika saya bakal jadi juara dunia," lanjutnya.
Tony tidak menyangka bakal berkarier sebagai petinju. Sebab, saat kecil, dia bermimpi jadi pemain sepakbola dan bisa memperkuat klub kesayangannya, Everton.
"Saya mulai berlatih tinju saat usia 15 tahun, tapi belum serius. Saya masih menyimpan impian bisa bermain di Everton. Sayangnya, saya terlalu gendut," katanya.
Meski gagal menjadi pesepakbola profesional, namun pilihan Tony menjadi petinju kini merupakan pilihan tepat. Dia peraih juara tinju kelas Berat Ringan (Light Heavyweight) Inggris dan juara di kelas yang sama di Commonwealth.
Dia juga pernah meraih gelar WBC Silver International Light Heavyweight dan Silver Light Heavyweight WBC. Sejak akhir 2013 lalu, dia naik kelas ke Cruiserweight (kelas jelajah).
Dalam karier profesionalnya, Tony sudah bertarung 25 kali dengan meraih 22 kemenangan (14 di antaranya menang KO), imbang sekali dan kalah dua kali. (one)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Saat memulai karier sebagai petinju, banyak yang meragukannya. Bahkan, itu termasuk dari ibunya sendiri. Namun, dia menyadari sikap pesimis yang ditunjukkan ibunya hanya sebagai bentuk kekhawatiran.
