Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews –
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menargetkan Indonesia untuk menjadi juara umum di SEA Games 2015 di Singapura. Menurut Imam, waktu yang pendek dalam persiapan tidak boleh dijadikan alasan untuk gagal.
Pada SEA Games 2013 di Myanmar, Indonesia harus puas menempati peringkat keempat dalam klasemen akhir perolehan medali. SEA Games di Singapura sendiri akan digelar pada Juni 2015, sehingga saat ini hanya menyisakan tujuh bulan untuk persiapan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
GGI 2015: Ajang Pertarungan Pegolf Muda
Pada SEA Games 2013 di Myanmar, Indonesia harus puas menempati peringkat keempat dalam klasemen akhir perolehan medali. SEA Games di Singapura sendiri akan digelar pada Juni 2015, sehingga saat ini hanya menyisakan tujuh bulan untuk persiapan.
Baca Juga :
Atlet Indonesia Torehkan Rekor di APG 2015
“SEA Games Singapura, kita ingin perbaiki peringkat, targetnya juara. Waktu pendek sekalipun kalau ada tekad dan niat yang bulat dari seluruh stakeholders, Satlak Prima, KONI, dan KOI, saya kira tidak ada alasan untuk mundur,” kata Imam saat ditemui
VIVA.co.id
di kediamannya di Kompleks Perumahan DPR, Kalibata, Jakarta, Rabu 12 November 2014.
“Yang kita bangun ini kebanggan untuk Indonesia, bendera Merah Putih itu berkibar dan Indonesia Raya berkumandang di luar negeri hanya ketika presiden berkunjung atau atlet kita juara,” sambungnya.
Imam juga menambahkan, sejak mengemban jabatan sebagai Menpora, dia tak pernah mengadakan program 100 hari. Namun, dia menjelaskan adanya prioritas di bidang olahraga yang ingin wujudkan selama dia menjabat.
“Tidak ada program 100 hari, prioritas kita berhasil sebagai tuan rumah Asian Games 2018, kita juga ingin kembali meraih medali emas di olimpiade nanti di Brasil pada 2016,” ujar dia. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“SEA Games Singapura, kita ingin perbaiki peringkat, targetnya juara. Waktu pendek sekalipun kalau ada tekad dan niat yang bulat dari seluruh stakeholders, Satlak Prima, KONI, dan KOI, saya kira tidak ada alasan untuk mundur,” kata Imam saat ditemui
