Carbo-Loading, Makan Terakhir Para Pelari Jelang Jakarta Marathon

Para pelari elit internasional tengah melakukan Carbo-Loading
Sumber :
  • Windi Wicaksono/VIVAnews
VIVAnews -
GGI 2015: Ajang Pertarungan Pegolf Muda
Sebelum menjalani lari marathon, para pelari biasanya melakukan kegiatan Carbo-Loading, makan malam untuk tampil besok. Namun, itu bukan malam biasa bagi para pelari, sebab biasanya mereka mengonsumi banyak makanan mengandung karbohidrat.

Perlu Terobosan Baru untuk Angkat Prestasi Indonesia

Tujuan memakan banyak makanan mengandung karbohidrat adalah guna dibakar oleh tubuh ketika esoknya mereka marathon. Begitulah yang dilakukan para pelari marathon, baik internasional maupun nasional sebelum berlomba di Mandiri Jakarta Marathon 2014, Minggu 26 Oktober 2014.
Atlet Indonesia Torehkan Rekor di APG 2015


Setidaknya ada 13 pelari elite internasional dan empat pelari nasional yang akan ikut ambil bagian di Jakarta Marathon 2014. Mereka pun melakukan kegiatan Carbo-Loading di Hotel Darmawangsa, Jakarta, di mana telah disediakan makanan kaya akan karbohidrat seperti nasi dan pasta yang siap disantap.


“Rata-rata pelari memang melakukan carbo-loading, ya kalau pelari lokal biasa nasi, pasta juga bisa. Kalau luar negeri ya biasanya makanan barat, spaghetti atau pasta. Jumlah yang dimakan ya tergantung pelarinya sendiri, mereka sanggupnya seberapa besar porsinya,” jelas salah satu pelari marathon putri nasional, Erni Ulatningsih, kepada wartawan di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Sabtu 25 Oktober 2014.


“Ini bukan makan terakhir buat saya, sebenarnya, besok pagi kita juga biasanya menghabiskan roti dan teh untuk sarapan. Dan setiap lima kilo dalam marathon, saya biasanya makan pisang. Tapi, carbo-loading tetap dilakukan sehari sebelumnya,” ujar pelari putri nasional lainnya, Merry Paijo.


Pelari marathon putri Ethiopia, Emebet Mulate, yang ikut ambil bagian dalam Jakarta Marathon 2014, mengaku tak banyak mengonsumsi karbohidrat ketika sore hari. Namun, saat malam sebelum tidur, dia kembali mengonsumsi lagi karbohidrat agar lebih maksimal saat dibakar besok saat marathon. 


“Porsi saya biasanya sepiring nasi dan pasta. Menunya ada keju, ayam, atau ikan, tergantung yang saya sedang inginkan, yang penting banyak mengandung karbohidrat yang dibutuhkan untuk lari besok,” ucapnya.


Pihak Hotel Darmawangsa sebagai penyedia menu, mengaku tak banyak kesulitan dalam menghadirkan menu yang diinginkan para pelari. Menurut executive chef Hotel Darmawangsa, Idham Mirwan, menu yang disediakan memang dominan yang banyak mengandung karbohidrat.


“Nasi, kalau untuk pelari internasional mungkin pasta. Pasta sedikit lebih banyak kandungan karbohidratnya ketimbang nasi. Bagusnya, mereka mengonsumsi karbohidrat, enam jam sebelum marathon,”  kata Idham.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya