Sumber :
- ABL
VIVAnews -
Ridi Djajakusuma, Chief Operating Officer (COO) Liga Bola Basket ASEAN (ABL), mengakui butuh waktu tak singkat mengembangkan sebuah liga. Apalagi, olahraga bola basket tidak sepopuler olahraga lainnya di berbagai negara Asia Tenggara, seperti sepakbola atau bulutangkis.
"ABL perlu beberapa tahun lagi hingga dapat menjadi liga yang stabil. Tidak ada liga dari olahraga mana pun yang berjalan mulus dalam kurun waktu hanya 3-5 tahun. Walaupun untuk liga sekaliber NBA (Liga Bola Basket Amerika Serikat) atau MLS (Major League Soccer)," ujar Ridi melalui rilis ABL.
Baca Juga :
Manu Ginobili Dipanggil Timnas Argentina
Hal ini diamini Ruben Gnanalingam, pemilik klub Wesports Malaysia Dragons, salah satu anggota ABL. Ruben yang juga mengurusi klub sepakbola Inggris, Queens Park Rangers, menilai ABL telah stabil lantaran terbukti berhasil digulirkan setiap tahunnya.
"Kalau sudah stabil seperti sekarang ini, tinggal bagaimana pihak manajemen membuat Liga ini menjadi Liga yang lebih populer di masa mendatang," jelas Ruben.
"(ABL) Pasti akan berkembang. Hal tersebut sudah terbukti pada tahun ini, kembali berjalan dengan melibatkan 6 tim dari 5 negara," tambah Ruben.
ABL akan menyelesaikan musim kompetisi ke-5 pada akhir Oktober 2014. Sebanyak lima tim berpeluang untuk berlaga di babak playoff, yang menurut
rencana bakal digelar pada November 2014.
Indonesia Warriors bersaing ketat dengan wakil Vietnam, Saigon Heat, memperebutkan salah satu tiket playoff atau 4 besar. Pertemuan kedua tim pada 22 Oktober 2014 di kandang Warriors, BritAma Arena, akan menjadi laga penentu. Satu wakil Indonesia lainnya, Laskar Dreya South Sumatra sudah tidak berpeluang lolos.
Tiga tim yang hampir pasti lolos yakni pimpinan klasemen sementara HiTech Bangkok City (Thailand), Malaysia Dragons dan Singapore Slingers. Laga terakhir reguler akan digelar pada 26 Oktober 2014.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya