Sumber :
- badmintonindonesia.org
VIVAnews - Indonesia menambah dua medali, satu emas dan satu perak, pada hari kesepuluh Asian Games 2014, Senin 29 September 2014. Kendati demikian, Indonesia masih kesulitan mendekati 10 besar dan hanya menempati posisi 16 pada daftar perolehan medali.
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sebenarnya berpeluang menyumbang emas, saat melakoni final melawan wakil Tiongkok Zhang Nan/ Zhao Yunlei. Namun, Tontowi/Liliyana tak berdaya, hingga akhirnya takluk lewat dua gim, 16-21 14-21.
Dengan demikian, mereka gagal mengikuti jejak Greysia Polii/Nitya Krishinda pada ganda putri dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada ganda putra, yang sebelumnya meraih emas. Tontowi/Liliyana harus puas dengan raihan medali perak di Asian Games 2014.
Sementara itu, medali emas ketiga Indonesia datang dari cabang lompat jauh. Maria Natalia Londa mencatatkan lompatan terjauh sepanjang 6,55 meter, mengalahkan wakil Vietnam, Thi Thu Thao Bui dan Yanfei Jiang dari Tiongkok yang meraih perak dan perunggu.
Walaupun menambah perolehan emas dan perak, posisi Indonesia melorot dua tingkat dibandingkan pada hari sebelumnya. Kini Indonesia berada di peringkat 16 dengan torehan tiga emas, empat perak, dan tujuh perunggu.
Berikut perolehan sementara medali Asian Games 2014.
1. Tiongkok (112 emas; 72 perak; 54 perunggu)
2. Korea Selatan (44; 50; 52)
3. Jepang (35; 47; 50)
4. Kazakhstan (15; 16; 22)
5. Iran (10; 11; 8)
6. Korea Utara (8; 8; 10)
7. Qatar (8; -; 2)
8. China Taipei (7; 7; 12)
9. India (6; 7; 29)
10. Thailand (6; 2; 13)
11. Uzbekistan (5; 5; 13)
12. Hong Kong (4; 5; 20)
13. Mongolia (4; 4; 10)
14. Malaysia (3; 9; 9)
15. Bahrain (3; 5; 1)
16. Indonesia (3; 4; 7)
--
32. Sri Lanka (-; -; 1)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Walaupun menambah perolehan emas dan perak, posisi Indonesia melorot dua tingkat dibandingkan pada hari sebelumnya. Kini Indonesia berada di peringkat 16 dengan torehan tiga emas, empat perak, dan tujuh perunggu.
