MILO Camp Bentuk Karakter & Memotivasi Calon Bintang Bulutangkis

Peserta MILO Camp Berpose dengan Taufik Hidayat
Sumber :
  • MILO
VIVAnews -
Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun
MILO Camp membantu pembentukan para juara nasional MILO School Competition (MSC) 2014. Mereka juga dimotivasi lewat ajang Perang Bintang saat melawan seniornya yang telah bergabung di pelatnas Cipayung.

Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Laba Bersih TBS Energi Utama 2023 Naik 77,8 Persen

Delapan juara nasional MSC asal Surabaya dan Yogyakarta berlatih secara eksklusif di MILO Camp pada 21-30 Agustus 2014 di Taufik Hidayat Arena (THA), Ciracas, Jakarta Timur. Mereka mendapat gemblengan dari tim pelatih THA, di antaranya Mulyo Handoyo, pelatih yang mengantarkan Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade 2004 dan menjadi kampiun Kejuaraan Dunia 2005.
Megawati Belum Putuskan soal Usulan Kerja Sama dengan Prabowo

 

"Proses menjadi juara butuh komitmen tinggi, dan itu tercermin lewat kemampuan mencapai target dalam latihan sehari-hari. Pembentukan karakter dan peran orangtua juga sangat penting," kata Mulyo dalam jumpa pers di THA, Rabu 27 Agustus 2014.


Selama berada di MILO Camp, juara tunggal putra SMP, Cahya Christian, juara tanggal putri SMP, Della Apriya Anggraini, juara ganda putra SMP, Bagas Permana dan Cahya Christian, juara ganda putri SMP, Rahmatul Fuada dan Resaria Riskha, juara tunggal putri SD, Olivia Riza Wulandari, juara tunggal putra SD, Jevin Novea, juara ganda putra SD, Yustino Ariwibawa dan Jevin Novea, serta juara ganda putri SD Eriana F dan Olivia Riza Wulandari, mendapatkan banyak pelajaran penting. Mereka juga dilatih kedisiplinan, salah satunya jam 21.00 WIB sudah harus istirahat, mematikan ponsel dan bersiap untuk tidur.


Mereka juga menjalani jadwal latihan penuh seperti di Pelatnas Cipayung, yakni dua kali sehari, Senin-Sabtu. Kecuali pada hari Rabu dan Sabtu yang hanya sekali. Mereka juga diberi kesempatan untuk menyaksikan pelatihan di Cipayung, berekreasi di Jakarta dan mendapatkan asupan nutrisi yang bagus.


"Pelajaran penting yang saya dapat yaitu saya harus mandiri dan disiplin saat latihan," kata Cahya.


Ya, para juara nasional ini memang diharapkan bisa mengembangkan mental juara dan belajar nilai-nilai penting dalam olahraga seperti ketekunan, percaya diri, kerja sama tim dan sportivitas. Hal ini bukan hanya berguna di lapangan, tetapi juga dalam kehidupan mereka.


"Kami ingin para peserta dapat belajar dan termotivasi dari pengalaman yang didapat di MILO School Competition,” ujar Business Executive Manager Beverages Nestle Indonesia, Prawitya Soemadijo. "Kami senang MSC bisa diikuti 2.600 MILO peserta di 4 kota: Surabaya, Yogyakarta, Cirebon dan Palembang. Kami akan terus mendukung semua olahraga, terutama bulutangkis."


Sementara itu, untuk memupuk rasa percaya diri digelar Perang Bintang. Para juara MILO School Competition 2014 menjajal kemampuan dengan berhadapan di antaranya dengan juara MSC 2011 yakni Jonathan Cristie dan Sarah Christin yang sudah masuk pelatnas.


”Saya sangat bangga melihat semangat dan kemampuan para peserta MILO Camp. Semoga pelatihan dan kegiatan Perang Bintang dapat melahirkan bibit-bibit atlet bulutangkis baru bagi Indonesia,” ucap Taufik Hidayat, Duta MILO dan juga tuan rumah penyelenggaraan MILO Camp.


"Saya berharap adik-adik bisa memanfaatkan ajang MILO Camp ini dengan baik. Meski berlatih di mana saja sebetulnya sama, yang membedakan karakter dan motivasi saat latihan," lanjut Taufik.


MILO Camp dan Perang Bintang baru digelar kali ini. Pada eksebisi Perang Bintang, juara MSC 2014 menunjukkan kelasnya karena mampu mengalahkan beberapa seniornya.


Seperti ketika di tunggal putri Della Apriya Anggraini mengalahkan Sarah Christin 21-9. Juga Rahmatul Fuada yang menaklukkan Freeisy Sompie 21-14. Dan ganda putra Cahya Christian/Yustino mengalahkan Ronaldo/Danil 21-14. Satu-satunya kekalahan hanya diderita ganda putra Yustino Ariwibawa/Bagas Permana dari Jonathan/Rian 10-21.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya