Juara Taiwan Open Jadi Modal Greysia/Nitya di Asian Games 2014

Polii-Maheswari Kalahkan Mingtian Fu-Vanessa Neo di BCA Indonesia Open 2014
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews -
Jangan Hanya All England, Praveen/Debby Bisa Juara Olimpiade
Indonesia sukses meraih dua gelar juara dalam turnamen Taiwan Open Grand Prix 2014. Salah satu kemenangan tersebut diraih oleh ganda putri, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.

Praveen Jordan/Debby Susanto Juara All England 2016

Di babak final, Greysia/Nitya mengejutkan para pecinta bulutangkis dengan menumbangkan salah satu ganda putri terbaik dunia, Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok) 21-18, 21-11. Ini adalah kemenangan kedua Greysia/Nitya atas Wang/Yu setelah di pertemuan terakhir mereka di French Open Super Series 2013.
Alasan Ahsan/Hendra Usai Tersingkir Cepat dari All England


Rekor pertemuan kedua pasangan pun menjadi imbang 2-2. Greysia dan Nitya benar-benar bahagia akan gelar juara ini, hasil ini sebagai modal baik keduanya untuk tampil di World Championships dan Asian Games 2014.

 

“Puji Tuhan, kami senang sekali akhirnya bisa tembus jadi juara. Gelar ini membuat kami makin percaya diri jelang World Championships dan Asian Games 2014. Kemenangan ini memang lebih mudah dibanding pertemuan terakhir yang harus rubber game. Kali ini kami bisa mengontrol lawan di lapangan,” ujar Greysia.


“Kami merasa tampil konsisten, kami tak mau lawan kembali ke permainan mereka. Kami terus memaksa mereka masuk ke irama permainan kami. Selain itu kami percaya dan yakin akan kemampuan kami untuk bisa mengalahkan Wang/Yu lagi,” sambung Nitya kepada Badmintonindonesia.org.

 

Sementara itu menurut Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI yang mendampingi Greysia/Nitya saat bertanding, salah satu kunci kemenangan anak-anak didiknya adalah rasa percaya diri dan keyakinan untuk bisa menaklukkan pemain asal Tiongkok.

 

“Para pemain kita cukup disiplin dan konsisten menerapkan strategi. Hal yang paling penting hari ini mereka tidak merasa kalau lawan itu tidak bisa dikalahkan. Kunci utamanya tidak takut sama lawan, karena selama ini pemain-pemain kita, terutama ganda putri, sudah takut duluan kalau melawan pemain Tiongkok. Ini yang menyebabkan permainan dan strategi tidak bisa keluar di lapangan,” ujar Eng.


Sedangkan satu gelar lagi dicetak Andrei/Hendra dengan meraih  kemenangan atas Li Junhui/Liu Yuchen 21-14, 16-21, 21-16. Dengan hasil ini, Indonesia dan Tiongkok sama-sama meraih dua gelar juara dan satu gelar lagi diraih oleh Korea.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya