M. Rachman Gelar Tinju Internasional Bernilai Rp1 Miliar

Muhammad Rachman (kiri)
Sumber :
  • fightnews.com
VIVAnews
Reaksi Sedih Petinju China, Setelah Mengira Menang
- Mantan juara dunia kelas terbang mini versi WBA, M. Rahman asal Merauke Papua, akan menggelar tinju profesional tingkat Internasional memperebutkan sabuk Kelas terbang Yunior versi IBO, di GOR Waringin Kotaraja Jayapura, Jumat 21 Febuari 2014 mendatang. Dalam laga tinju Internasional senilai Rp1Milliar itu,  akan mempertemukan M. Rahman sendiri dengan petinju asal Thailand, Thongthailek Sor Tanapinyo.

Hendak Perkosa PRT, Petinju Olimpiade Dipenjara

Kepada wartawan, Senin 17 Febuari, M. Rachman mengatakan, dirinya menggelar tinju dunia, selain untuk memperebutkan sabuk kelas Terbang Yunior, sekaligus juga untuk mempromosikan Papua siap menjadi tuan rumah pelaksanaan PON XX tahun 2020. "Saya ingin membuktikan, bahwa Papua bisa menyelenggarakan event olah raga level internasional, sehingga menyelenggarakan tinju di Jayapura,"ucap Rachman.
LIVE tvOne: Laga Bersejarah Manny Pacquiao


Ia mengungkapkan dalam laga melawan petinju asal Thailand itu, dirinya bertindak sebagai petinju dan juga promotor pertandingan. "Saya petinju juga sekaligus promotor pertandingan, saya merogoh kocek sekitar Rp1 milliar untuk menyelenggarakan event tersebut,"ucapnya.


Rachman mengakui, memang ada bantuan dari salah satu pengusaha Papua, agar pertandingan bisa terselenggara, namun itu hanya sebatas membayar fee kepada IBO. "Meski hanya untuk membayar fee kepada IBO, saya sangat berterima kasih kepada pengusaha pak Rudi Maswi (yang selama ini dikenal manajer Persipura) atas kepeduliannya terhadap dunia tinju,"tandasnya.


Lanjutnya, memang dirinya mengajukan permintaan kepada sejumlah pihak seperti Pemerintah Provinsi Papua, Bank Papua dan pihak swasta lainnya, tapi hingga kini belum ada respon. "Saya ajukan permintaan bantuan ke berbagai pihak, tapi tidak ada yang menanggapi, padahal saya membawa nama Papua dan Indonesia,"ketusnya.


Untuk itu, M. Rachman berharap, anggaran yang dikeluarkannya untuk event tinju IBO itu, bisa kembali dari hasil penjualan tiket pertandingan. "Saya berharap animo masyarakat Papua untuk menonton laga itu besar dengan bersedia membeli tiket, agar apa yang sudah saya keluarkan bisa kembali,"tandasnya.


Alasan Duel Digelar di Bawah Pengawasan Pertina

Sementara itu Penguru Pertina Provinsi Papua Carolus Renwarin mengatakan, karena Komisi Tinju Profesional tidak ada di Papua, maka Pertina Papua mengambil alih tanggung jawab pertandingan antara M. Rachman dengan Thongthailek Sor Tanapinyo asal Thailand. "Pertina bertanggung jawab atas penyelenggaraan tinju memperebutkan sabuk IBO itu, karena di Papua belum ada komisi tinju profesional seperti KTI atau ATI,"ungkapnya.


Salah satu bentuk tanggung jawab Pertina atas penyelenggaraan tinju profesional itu, akan memverifikasi lokasi pertandingan, guna mengetahui apakah sudah sesuai standar yang ditetapkan tinju profesional. "Pertina akan langsung lihat kondisi tempat pertandingan apakah sudah sesuai standar atau tidak, verifikasi akan dilakukan Selasa 18 Febuari,"jelasnya.


Ditanya apakah Pertina (badan tinju amatir) memiliki landasan hukum untuk menyelenggarakan tinju profesional, Carolus mengatakan, mengacu pada aturan federasi tinju dunia yang baru, saat ini antara tinju amatir dengan profesional tidak lagi berbeda seperti sebelum-sebelumnya."Sekarang tinju amatir sudah sama dengan profesional, ini dibuktikan dengan aturan bahwa petinju profesional bisa kembali ke amatir dan sebaliknya," jelas dia.


Pertina juga akan mengawasi pertandingan itu, terutama dari aspek keamanan, guna mencegah terjadinya gelar tinju berdarah di Nabire beberapa waktu lalu. "Aspek keamanan gelaran tinju ini menjadi prioritas kami, meski selama ini untuk tinju profesional, jarang terjadi insiden," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya