Kisah Cinta Atlet Olimpiade Menyihir Jutaan Pasang Mata

Pemain ski Kanada, Charles Hamelin, bersama kekasihnya
Sumber :
  • REUTERS/Brian Snyder
VIVAnews
Kontingen Olimpiade Indonesia Bertolak ke Brasil Sore Ini
- Penampilan memukau atlet ski Kanada, Charles Hamelin, di Olimpiade Musim Dingin 2014 cabang 1.500 meter speed skating tertutup oleh kisah cinta saat mencapai finis.

Sang Rival Pecahkan Rekor Usain Bolt

Hamelin berhasil melintasi garis finis dengan penuh gaya. Peraih tiga medali emas Olimpiade itu berhasil tetap berdiri saat ketiga rivalnya terjatuh akibat tabrakan.
Indonesia Targetkan Dapat 20 Emas di Special Olympics


Di tribun penonton, kamera televisi tidak pernah lepas dari kekasih Hamelin, Marianne St-Gelais, yang tak kunjung berhenti memberi dukungan. Terhitung wanita yang juga atlet skate Kanada itu melompat 74 kali, mengangkat tangan, dan tak berhenti teriak.


Saat Hamelin melewati garis finis, St-Gelais berhenti sejenak karena tak yakin kekasihnya menang. Namun, wanita itu langsung kembali melompat usai lihat hasilnya.


Saat mata mereka bertemu, keduanya langsung tak bisa menunggu lebih lama lagi. St-Gelais tanpa ragu turun dari tribun dan naik ke sisi ring balapan.


"Dia turun dan saya bertanya-tanya apakah itu diperbolehkan. Lalu seseorang membantunya, jadi saya pikir ya," ujar Hamelin pada BBC Sport.


Pemain ski Kanada, Charles Hamelin, bersama kekasihnya


St-Gelais tanpa ragu naik ke sisi ring es dan menyambut Hamelin ketika seluruh mata penonton tertuju pada mereka. Momen indah di hari valentine itu sangat mengharukan.


Pemain ski Kanada, Charles Hamelin, bersama kekasihnya


"Saat itu, jujur, saya berpikir hanya ada kami berdua. Saya sangat bangga padanya," ujar St-Gelain menambahkan.


"Kami berciuman dan setelah itu saya mulai malu. Setelah pertandingan, orang-orang lebih membicarakan ciuman itu daripada penampilan saya," tutur wanita cantik 24 tahun itu.


Hamelin sendiri bukan atlet skate kacangan. Medali emas dari nomor 1.500 meter di Sochi adalah yang ketiga pria 29 tahun itu. St-Gelais sendiri sudah pernah meraih medali perak Olimpiade musim dingin. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya