Juara Dunia MotoGP, Mimpi Marquez yang Jadi Kenyataan

Pembalap Honda, Marc Marquez
Sumber :
  • REUTERS/Darren Staples
VIVAnews –
Musim Depan Winglet Dilarang di MotoGP, Ducati Tak Cemas
Rider Repsol Honda, Marc Marquez, memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP 2013 usai finis di urutan ketiga di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu 10 November 2013. Marquez mengungkapkan kegembiraannya dengan kesuksesan itu dan merasa seperti sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.

Rossi Tak Sabar Ambil Alih Puncak Klasemen dari Marquez

Marquez juga mengaku bangga dengan torehannya di musim debut dia di ajang MotoGP tahun ini, sekaligus menyamai catatan yang dimiliki Kenny Roberts pada 1978, yang menjadi juara dunia meski berstatus sebagai rookie. 
Marquez Dipaksa Beradaptasi dengan Cepat di MotoGP Austria


“Kami begitu bangga dengan musim pertama kami di MotoGP. Ini mimpi yang menjadi kenyataan untuk menjadi juara, lebih awal dari apa yang kami harapkan,” kata Marquez, seperti dilansir
Crash
, Senin 11 November 2013.


“Kami hanya bisa mengatakan terima kasih untuk Honda, tim saya dan semua orang yang membentu saya. Saya hanya ingin menikmati momen ini. Apa yang saya katakan kemarin benar, saya mengatakan Jorge (Lorenzo) di finis di urutan pertama, Dani (Pedrosa) kedua, dan saya ketiga,” ungkap pembalap berusia 20 tahun ini.


Dengan defisit 13 poin dari Marquez, Lorenzo harus memenangkan race di Valencia dan Marquez harus finis lebih rendah dari posisi keempat. Namun, yang terjadi malah Marquez sanggup naik podium ketiga di Valencia, meski Lorenzo finis terdepan di Valencia.


Marquez juga mengaku sempat gugup selama balapan, terlebih ketika mengetahui Lorenzo memimpin balapan. Tapi, yang ada di pikiran rider asal Spanyol selama race adalah bagaimana dia bisa meminimalisir kesalahan dan membalap dengan hati-hati sampai finis.


“Di 10 lap pertama saya merasa sedikit gugup dan kaku di atas motor. Saya tak bisa mengendarai motor dengan gaya saya, karena di depan saya Jorge dan Dani sedang bertarung,” urainya. 


“Itu terasa seperti balapan terpanjang dalam karier saya. Terutama pada lap terakhir, saya begitu hati-hati. Saya tidak mendorong terlalu banyak, dan meski begitu saya tetap bisa finis di urutan ketiga,” tutupnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya