Pedrosa Kecewa Dikritik Legenda MotoGP

Dani Pedrosa menjuarai MotoGP Jepang 2012
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai
VIVAnews -
Musim Depan Winglet Dilarang di MotoGP, Ducati Tak Cemas
Pembalap Honda, Dani Pedrosa mengaku kecewa atas kritik yang dilontarkan oleh legenda MotoGP asal Amerika Serikat, Kevin Schwantz. Apalagi, kritik itu juga ditujukan kepada manajer sekaligus mentornya Alberto Puig.

Rossi Tak Sabar Ambil Alih Puncak Klasemen dari Marquez

Media Prancis dan Spanyol sempat merilis betapa Schwantz sangat meragukan kemampuan Pedrosa untuk menjuarai MotoGP 2013. Terutama karena musim ini menjadi tahun ke-8 Pedrosa bersama Honda. Dan pembalap asal Spanyol ini belum pernah meraih hasil yang dibanggakan.
Marquez Dipaksa Beradaptasi dengan Cepat di MotoGP Austria


Sejauh ini, Pedrosa hanya mampu finis di posisi 3 besar 6 kali. Meski telah 22 kali menjadi juara seri dan 50 kali masuk podium, ia gagal menjadi juara MotoGP. Schwantz yang asal Texas juga mengkritik hubungan Pedrosa dengan Puig di sela-sela GP Amerika di Sirkuit Austin, pekan lalu.


“Dani belum memenangkan apa-apa, tapi dia sudah merasa top, juga Alberto Puig. Dani harus meningkatkan level dan kualitas. Saya sebenarnya menyukai Dani, tapi dia telah bersama Honda selama 8 tahun dan belum memenangkan apa-apa. Saya berharap ia bisa membuktikan saya salah. Tapi, saya tak yakin ia bisa," kata Schwants.


Pedrosa langsung merespon komentar ini di
motorcyclenews.
Menurutnya, komentar tentang Puig yang telah mempengaruhi 13 tahun karir membalapnya tak layak dilontarkan Schwantz yang notabene juara dunia 1993 kelas 500cc. Apalagi, Puig juga menjadi salah satu kunci sukses mantan pembalap Repsol Honda, Casey Stoner menjadi juara dunia 2011.


“Komentar ini tak
fair
bagi saya. Alberto Puig sudah seperti ayah saya. Semua yang melontarkan kritik tak tahu siapa dia sebenarnya," ucap Pedrosa.


"Tugas dia adalah menemukan bakat-bakat baru dan dia mampu melakukannya dengan baik dan jujur. Semua pembalap dibantunya menjadi juara maupun
runner up
."

 

Pedrosa juga kecewa dengan pujian berlebihan Schwantz kepada Valentino Rossi. Menurut Schwantz, MotoGP tak ada artinya tanpa Rossi.

 

"Kami tahu pengaruh Valentino sangat hebat bagi MotoGP. Tapi, jika dia membalap sendirian di depan, apa artinya? Justru, MotoGP jadi menarik saat dia punya rival hebat dalam 2 tahun terakhir," kata Pedrosa yang tiga kali juara dunia di kelas 125cc dan 250cc.


"Saya masih menaruh respek kepada Kevin. Tapi, saya berharap dia mau melihat catatan statistik karir saya. Saya nyaris juara dunia dan mencatat beberapa rekor di mana pembalap lain tak mampu melakukannya," ujar Pedrosa.  (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya