- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - BOPI telah menemukan satu pelanggaran dalam pertandingan tinju yang menewaskan Tubagus Setia Sakti, pekan lalu. Haryo Yuniarto selaku ketua BOPI menyatakan telah terjadi rangkap jabatan antara match maker (pengatur pertandingan) dengan promotor.
Menurut Haryo, harusnya rangkap jabatan tersebut tidak boleh terjadi. Karena fungsi promotor adalah menjadi pengawas secara keseluruhan. Dan apabila pelanggaran tersebut masih terjadi, maka di situ muncul kecurigaan, salah satunya adalah terjadinya konflik kepentingan.
"Sejauh ini ada satu pelanggaran yang saya temukan yaitu rangkap peran match maker atau penata tanding dengan promotor. Harus jabatan tersebut dipisah karena tugas promotor adalah mengawasi secara keseluruhan. Ada rangkap peran maka bisa jadi di sana ada conflict of interest," kata Haryo.
Haryo melanjutkan, pihak saat ini masih terus mendalami kasus meninggalnya Tubagus. Sedangkan untuk sanksi, menurutnya yang paling mungkin dilakukan oleh BOPI adalah mencabut lisensi mereka-mereka yang dianggap bertanggung jawab.
"Ini yang sekarang kita dalami dengan memanggil orang-orangnya untuk kita mintai keterangan. Mengenai sanksi, yang biasa kita lakukan adalah mencabut lisensi. Dengan begitu karir mereka akan tamat," kata Haryo lagi.
Soal usia Tubagus yang masih 17 tahun dan sudah masuk dalam kategori petinju profesional, Haryo memberikan penjelasan. "Jadi mekanisme pemain profesional bisa didapatkan dari dua sumber. Pertama dari amatir dengan jenjang serta aturan-aturan yang sudah disepakati sebelumnya," kata Haryo.
"Kedua adalah yang ditemukan oleh sasana-sasana. Nah Sakti ini dipertandingkan di lingkup kejuaraan-kejuaraan KTPI. Pada saat pemberiaan izin, kabid pengawasan sudah mengatakan usianya masih 17 tahun apakah dimungkinkan dia menjadi juara, namun berdasarkan keterangan dari promotor dia memang sudah berada di ranking satu nasional. Jadi tak ada alasan lagi bagi dia untuk menunda atau menunggu umur," jelas Haryo.
Tubagus diketahui menghembuskan napas terakhir usai bertanding dengan Ical Tobida dalam pertandingan tinju di TVRI, Sabtu 26 Januari 2013 malam. Nyawanya tidak tertolong setelah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit UKI. (sj)