- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Cabang bulutangkis terancam tidak dipertandingkan di SEA Games 2013 Myanmar. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan PBSI berencana untuk melakukan lobi agar salah satu cabang andalan Indonesia itu dipertandingkan.
Tuan rumah Myanmar secara mengejutkan tidak memasukkan bulutangkis pada daftar 31 cabang yang akan dipertandingkan di SEA Games 2013. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum KOI, Rita Subowo, pada pertemuan dengan induk organisasi di Kantor KOI, Senayan, Jakarta, Jumat 25 Januari 2013.
"Saya baru hari ini menerima daftar cabang olahraga yang dipertandingkan di SEA Games 2013. Dari 31 cabang yang akan dipertandingkan, tidak terdaftar cabang bulutangkis," ujar Rita.
Rita menegaskan, peluang bulutangkis untuk dipertandingkan di SEA Games 2013 masih terbuka lebar, asalkan mendapat dukungan dari empat negara peserta. Jika ada empat negara menyetujui bulutangkis dipertandingkan, maka tuan rumah memiliki kewajiban mempertandingkannya.
Rita mengatakan, pihaknya akan melakukan lobi pada pertemuan Council Member SEAG di Myanmar, 28-29 Januari 2013, agar bulutangkis tetap dipertandingkan.
"Saya berharap dengan sisa waktu ini bisa dimanfaatkan untuk lobi, karena hampir seluruh negara peserta mengirimkan atlet bulutangkis pada setiap multi event SEA Games dan Asian Games," tegas Rita.
Cabang lain yang juga bernasib sama dengan bulutangkis adalah tenis, tenis meja, dan senam. Di antara 31 cabang yang dipertandingkan, dua di antaranya merupakan usulan Indonesia, yakni tarung derajat dan kempo.
"PB PBSI akan segera berkirim surat kepada KOI untuk bisa melobi sejumlah negara kuat bulutangkis Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura, agar cabang bulutangkis tetap bisa dipertandingkan di Myanmar nanti," papar Kasubid Pelatnas Christian Hadinata.
Indonesia sendiri sukses menyabet 5 medali emas, 4 perak dan 2 perunggu pada SEA Games 2011.
Mengenal Sepak Terjang Karier Alvina Elysia, Dirut Perempuan di Anak Perusahaan Pupuk Kaltim
Alvina Elysia Dharmawangsa Mengawali karier di tahun 2008 sebagai staff Process Engineer di pabrik Pupuk Kaltim usai menuntaskan pendidikan tingginya dari jurusan Teknik
