Tenis Meja Gelar Munaslub Dadakan

Tenis Meja di KORA Olympic Day 2010
Sumber :

VIVAnews - Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia secara tiba-tiba menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) mulai besok 11 hingga 12 Desember 2011 di Jakarta. Munaslub dadakan ini tentu mengejutkan Eka Wahyu Kasih yang akan maju dalam pemilihan Ketua Umum.

Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Nasional, Kemenag: Spirit Bawa Indonesia Menjaga Keragaman

Eka Wahyu akan menjadi penantang serius dari Ketua Umum saat ini, Thaher MBA. Eka Wahyu sendiri mengaku kalau ia mengetahui munas dadakan ini dari salah satu pengurus Pengprov PTMSI. Meski dianggap merugikan, namun Eka Wahyu mengaku tetap siap bertarung.

Kepada wartawan Eka Wahyu Kasih menyatakan, memang pihaknya harus kerja ekstra, tetapi bagaimanapun kondisinya pengusaha yang juga pemilik Sekolah STIE Kasih Bangsa ini tidak akan menyerah untuk maju memperebutkan kursi pimpinan tenis meja Indonesia, yang dianggapnya selama 10 tahun terakhir sangat memprihatinkan.

Pakai Uang Palsu Beli Narkoba dan Punya Senpi Rakitan, Pecatan TNI AL di Lampung Ditangkap

“Memang benar-benar dadakan, pasalnya kita semua tahu kalau untuk menyelenggarakan sebuah Munas itu paling tidak diberitahukan 30 hari sebelumnya. Munas itu biasanya digelar 4 tahun sekali untuk pergantian pengurus dan sesuai dengan AD/ART organisasi, pengurus lama tidak diperbolehkan lagi untuk menjabat kembali," kata Eka Wahyu.

“Yang lebih kita anehnya juga adalah mengapa namanya harus Munaslub bukan Munas, apalagi dalam undangan disebutkan kalau Muanslub ini digelar hanya untuk meningkatkan kinerja, kalau yang seperti ini kan cukup di Munas saja, tidak perlu Munaslub”, tambahnya.

Blak-blakan Soal Rizky Irmansyah, Nikita Mirzani: Perhatian Banget

Eka Wahyu yang juga Pimpinan klub tenis meja Kasih Bangsa, menyatakan siap maju karena tekadnya adalah mengangkat dan mengembalikan kejayaan tenis meja Indonesia di forum internasional, dengan berbagai program pembinaan yang sudah teruji berkat pengalamannya yang pernah berkecimpung di cabang olahraga bridge dan golf.

Dalam kesempatan itu, Eka Wahyu juga mengkritik kepengurusan saat ini. Tenis meja Indonesia dianggap Eka Wahyu telah merosot mengingat 10 tahun lalu Indonesia sempat disegani di Asia bahkan dunia.

Pada 10 tahun sebelumnya Indonesia selalu meraih medali terbanyak di multi event seperti SEA Games dan Asian Games, tetapi 10 tahun terakhir, prestasinya sangat memprihatinkan. Terbukti di dua SEA Games sebelumnya yaitu di Laos Indonesia hanya meraih 1 medali perunggu. Sedangkan di SEA Games lalu, Indonesia tak berhasil meraih satupun medali emas dan hanya merebut 3 medali perunggu.

Eka Wahyu sendiri telah mengklaim mengantongi dukungan dari pihak Kementrian Pemuda dan Olahraga plus dukungan langsung dari Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman.

“Kita seharusnya dapat memanfaatkan orang-orang yang mau bekerja keras, mengeluarkan kemapuannya secara optimal untuk dunia olahraga Indonesia, kalau pak Eka ingin maju, kami tentu mendukung, siapa saja yang ingin menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk kemajuan olahraga kita, termasuk pak Eka”, kata Tono Suratman beberapa waktu lalu.

Sedangkan pelaksana tugas Sekretaris Menpora, Joko Pekik Irianto lebih menyoroti sikap PB PTMSI yang mengeluarkan pernyataan turnamen Kejuaraan Tenis Meja Internasional Kasih Bangsa yang diadakan Eka Wahyu di Bali pada 15-18 Desember nanti tidak direstui PB PTMSI.

“Ya memang tidak direkomendasi PB, bahkan event yang akan diikuti jago-jago tenis dari 21 negara ini disebut sebagai event hiburan. Harusnya kan PB itu membina semua kekuatan dan orang-orang yang benar-benar secara nyata mau perduli dan berbuat banyak untuk olahraga Indonesia”, kata Joko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya