- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Banyaknya mantan atlet Indonesia yang kehidupannya kini memprihatinkan dan terjebak dalam jurang kemiskinan disesali oleh mantan atlet renang, John David Item. Menurut mantan atlet yang mengawali karirnya di SEA Games 1977 ini, sebenarnya atlet memiliki potensi untuk sukses pasca pensiun.
“Para atlet itu sebenarnya punya sesuatu untuk bisa berprestasi di luar. Mereka itu para juara, sudah terbiasa dengan kompetisi, kerja sama tim, juga terbiasa dengan latihan dan kerja keras untuk menjadi pemenang. Sebenarnya semua itu bisa diterapkan untuk bisa sukses di organisasi atau perusahaan,” ujar John dalam acara talkshow di Plaza FX, Rabu 10 Agustus 2011.
Hanya saja menurut John, para atlet di masa jayanya cenderung lupa bahwa hal itu tak akan berlangsung lama dan suatu saat mereka akan pensiun. Mereka butuh edukasi dan juga harus senantiasa diingatkan agar bisa mengatur pengelolaan keuangan.
“Saat masa jaya mereka biasanya langsung membelanjakan uangnya, namun saat sudah pensiun mereka kebingungan,” tutur John yang kini menjabat sebagai Presiden Direktur Danareksa Investment Management.
“Hal yang menjadi masalah para atlet pada masa jayanya biasa disanjung, biasa dengan popularitas. Maka saat pensiun mereka langsung ingin posisi tinggi di perusahaan. Padahal mereka harus menerima realita, memulai dari bawah,” lanjutnya.
Sementara itu pengamat olahraga, Rendra Soedjono menilai para atlet membutuhkan manajer pribadi yang bisa membantu mengatur keuangan.
“Para atlet membutuhkan manajer yang bisa mengelola uang mereka dan juga memberikan orientasi atau planning jika pensiun nanti. Biasanya para atlet kesulitan keluar dari comfort zone ketika sudah pensiun,” ujar Rendra.
“Jangan sampai para atlet yang pada masa jayanya dielu-elukan dan membawa nama Indonesia di kancah internasional, ketika pensiun langsung dilupakan dan kehidupannya memprihatikan,” lanjutnya. (eh)
'Pemimpin Rambut Putih' Sowan ke Jokowi di Istana Negara Pagi Ini
Presiden Jokowi akan menerima kedatangan 'pemimpin rambut putih' di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Rabu pagi ini, 17 April 2024.
